Operabola: Klub Besar yang Mengecewakan Musim Ini

Setiap musim kompetisi sepak bola selalu menghadirkan kejutan — baik dari tim yang tampil di luar ekspektasi maupun dari klub-klub besar yang justru melempem operabola. Musim ini, beberapa nama besar yang biasanya mendominasi papan atas justru tampil mengecewakan, membuat para penggemar, analis, dan bahkan pemain lawan mengernyitkan dahi.

Berikut adalah beberapa klub besar yang tampil di bawah standar musim ini — layaknya opera tragedi dalam dunia sepak bola.


1. Manchester United – Setan Merah yang Tumpul

Musim ini bisa dibilang sebagai salah satu musim paling membingungkan bagi Manchester United. Di bawah asuhan Erik ten Hag, tim ini tampak kehilangan arah. Permasalahan internal, inkonsistensi performa, dan badai cedera membuat mereka kesulitan bersaing di papan atas Premier League.

Meskipun mendatangkan beberapa pemain baru, seperti Rasmus Højlund dan Mason Mount, performa tim belum menunjukkan peningkatan signifikan. Kritik pun berdatangan, mempertanyakan arah proyek jangka panjang klub ini. Fans mulai kehilangan kesabaran, dan tekanan kepada manajemen semakin meningkat.


2. Chelsea – Investasi Besar, Hasil Minim

Dengan belanja pemain yang menghabiskan lebih dari £1 miliar dalam dua musim terakhir, Chelsea seharusnya berada di posisi nyaman untuk bersaing memperebutkan gelar. Namun realitanya jauh dari harapan.

Mauricio Pochettino, yang ditunjuk sebagai pelatih baru, menghadapi tantangan besar: membentuk skuad muda yang belum solid dan menghadapi ekspektasi tinggi dari pemilik klub. Hasilnya? Inkonsistensi, kesulitan mencetak gol, dan posisi klasemen yang tak mencerminkan status klub sebesar Chelsea.


3. AC Milan – Rossoneri yang Kehilangan Gairah

Setelah menjuarai Serie A pada musim 2021/22, ekspektasi terhadap AC Milan kembali tinggi. Namun musim ini, Milan tampak kurang menggigit. Penampilan di kompetisi domestik dan Eropa kurang meyakinkan, bahkan beberapa kekalahan menyakitkan di laga penting membuat fans frustrasi.

Isu taktik, cedera pemain kunci, serta minimnya kedalaman skuad menjadi sorotan utama. Stefano Pioli mulai dipertanyakan, dan masa depannya di San Siro kini menggantung.


4. Barcelona – Masalah di Balik Layar

Meskipun masih berada di posisi atas klasemen La Liga, penampilan Barcelona musim ini jauh dari kata meyakinkan. Di tengah masalah keuangan dan transisi generasi pemain, performa di lapangan belum stabil.

Xavi, yang di awal musim sempat dianggap sebagai penyelamat proyek jangka panjang, justru mengumumkan mundur di akhir musim. Hal ini menambah ketidakpastian di tubuh Blaugrana. Kombinasi tekanan finansial dan ekspektasi tinggi dari fanbase global menjadikan situasi di Camp Nou cukup kompleks.


Penutup: Harapan di Tengah Kekecewaan

Sepak bola tak pernah bisa diprediksi. Klub besar sekalipun bisa tersandung, dan itulah yang membuat permainan ini begitu menarik. Meski musim ini banyak klub besar mengecewakan, hal ini bukan akhir segalanya. Justru dari momen seperti inilah proses introspeksi dan pembenahan dimulai.

Musim depan akan menjadi pembuktian: apakah mereka belajar dari kesalahan, atau justru terjebak dalam siklus kegagalan yang berulang?